Selasa, 04 Oktober 2016

BERDIALOG DENGAN ALAM






Berdialog Dengan Alam

Kapan terakhir kali bertemu dengan embun dan sinar matahari?

Kapan kamu bisa menikmati kabut?

Pernahkah melamun, merenung dan berdoa diantara rintik hujan?

Kapan mau beristirahat sejenak dari hirup-pikuk urusan duniawi?

Kapan lagi bisa menikmati segelas kopi hangat dengan pengalaman yang berbeda?

Dan kapan mulai mau berdialog dengan alam?

Alam butuh kamu..

Kalian..

Kita..





#LANGKAHCERITABARU
#JENGKALJENGKALCERITA




Selasa, 15 Maret 2016

KAWAH PUTIH BANDUNG



Bila teman-teman sedang berlibur di daerah Bandung Selatan, jangan lupa untuk berkunjung ke Kawah Putih Ciwidey. Kawah yang terbentuk oleh letusan Gunung Patuha ini sangatlah indah. Apalagi ketika cuaca cerah, pagi hari ataupun sore hari.


Kawah Putih ini sendiri buka dari pukul 07.00 – 17.00 WIB. Harga tiket masuknya Rp 18.000 dan untuk menuju Kawah Putih pengelola wisata menyediakan angkutan ontang-anting ongkosnya Rp 15.000 untuk pulang pergi. 




Gambar Kawah Putih oleh Franz Wilhelm Junghuhn (tahun 1856)



‘’ Letusan hebat oleh Gunung Patuha pada abad ke 10 membuat banyak orang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati. Karena kepercayaan tersebut, tidak ada orang yang berani mendekati kawasan ini sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang ahli bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang memutuskan untuk pergi ke puncak Gunung Patuha demi ilmu pengetahuan.
Dr. Franz Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak Gunung Patuha dan dari sana ia melihat ada sebuah danau berwarna putih dengan bau belerang yang menyegat. Sejak itu, keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal dan pada tahun 1987 pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih sebagai tempat wisata’’ – id.wikipedia.org










Untuk teman-teman yang mau kesini dianjurkan untuk menggunakan jaket dikarenakan udaranya sangatlah dingin dan menggunakan masker karena bau belerangnya yang sangat menyengat. Oke, selamat berwisata teman-teman..







By @rullzmika



Instagram: rullzmika












#KAWAHPUTIHBANDUNG

#CIWIDEY

#BANDUNG
#WESTJAVA

#INDONESIA
#JENGKALJENGKALCERITA

#RULLZMIKA





Selasa, 23 Februari 2016

PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

 
Pantai lagi, pulau lagi. Tak pernah ada bosan-bosannya. Dan kali ini saya bersama ketiga sahabat saya, pergi menikmati Pulau Tidung di Kepulauan Seribu untuk beberapa hari.

Satu minggu sebelumnya saya sudah membooking penginapan yang berada tepat didepan pantai. Entah apa nama penginapannya namun kebanyakan orang disana menyebutnya dengan sebutan Penginapan Bu Dewi.

Sesampainya di Dermaga Pulau Tidung, kami disambut hangat oleh Bapak, suami dari Bu Dewi. Langsung menuju penginapan tak lupa kami pun ditawari penyewaan sepeda. Karena selama di pulau, sangat dianjurkan untuk menggunakan sepeda apabila ingin bepergian.

Harga sewa sepeda itu sendiri Rp 15.000/hari tapi dikarenakan bapak kenal dekat dengan pemilik penyewaan sepedanya, kami diberi diskon penyewaan menjadi Rp 15.000 untuk 3 hari. Hahahaaaa. Senang sekali rasanya.

Suasana pulau jauh beda dengan suasana diperkotaan. Walaupun memang jarak antar rumah warga itu dekat namun terasa tenang. Saya dan ketika sahabat saya bisa bebas keliling pulau menggunakan sepeda dari pagi sampai malam.

Untuk yang suka jajan atau wisata kuliner, tidak usah khawatir. Ini banyak sekali pedagang makanan. Mulai dari warung, gerobak makanan sampai café-café pinggir pantai.

Café-café pinggir pantainya pun lumayan banyak dan beragam dan semua harga makanan dan minumannya merata. Namun kalau saya boleh merekomendasikan café/tempat makan enak selama di pulau, kalian harus nyoba makan di Jukung. Paket nasi dan ikannya lumayan enak. Dengan harga Rp 25.000, kamu udah bisa makan enak nasi beserta lauknya. Bisa pilih seafood fresh langsung bakar ditempat atau ayam. Dan kalau kalian beruntung seperti saya, bisa dapat free tambah nasi dan es teh manis. Hehee.

Dan untuk kalian juga yang selalu ingin selalu terhubung dengan internet, tidak usah khawatir juga. Sering-sering lah nongkrong didepan Kantor Kelurahan Pulau Tidung dan Dermaga Pulau Tidung Kecil karena disana tersedia free wi fi. Hehee.

Kegiatan selama di pulau selain menikmati suasana pulau itu sendiri, kami pun tidak lupa untuk snorkelling. Harga sewanya hanya RP 35.000 dan bisa digunakan seharian penuh dari pagi sampai sore. Itu juga kalau kalian berani panas-panasan dan berkulit gelap alias gosong.

Pulau Tidung adalah salah satu gugusan dari Kepulauan Seribu, Daerah Administrasi DKI Jakarta. Dan pulau yang berpenghuni ini mayoritas beragama Muslim.

Pulau Tidung itu sendiri terbagi 2 bagian yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar, pulau berpenghuni dan Pulau Tidung Kecil, pulau yang tidak berpenghuni. Satu-satunya penghubung antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil yaitu Jembatan Cinta Pulau Tidung. Entah apa cerita dibalik nama tersebut namun sebagian warga sekitar percaya, bila sepasang muda muda sedang dilanda asmara dan sedang berada dijembatan sana, hubungan mereka akan berujung ke pelaminan. Hehee. Ah kalau masalah jodoh kan hanya Tuhan yang tau..

Oia, selama di Pulau Tidung, kalian juga jangan lupa untuk coba loncat dari Jembatan Cinta Pulau Tidung. Tingginya kurang lebih 10 m. bila kalian bertanya apakah saya pernah loncat, tentu pernah. Dan apabila kalian bertanya bagaimana perasaannya ketika loncat, tentu saya akan bilang sama kalian, mending kalian coba saja sendiri. Hahahahahaaaa.

Dan ini beberapa hasil foto selama saya dan ketiga sahabat saya menikmati Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.























By @rullzmika


Instagram: rullzmika









#EXPLOREPULAUTIDUNG
#KEPULAUANSERIBU
#DKIJAKARTA
#INDONESIA
#JENGKALJENGKALCERITA
#RULLZMIKA