Minggu, 10 Mei 2015

JALAN-JALAN DI TAMAN MALUKU, BANDUNG

Siang itu, sebelum berangkat kerja sore, sesudah makan siang, saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan di Taman Maluku, Bandung.
Saat itu cuaca Bandung sangatlah terik sekali.
Setelah memarkirkan kendaraan diluar, lalu saya pun memasuki area taman.



Pepohonan rindang membuat udara disana sangatlah sejuk. Saya berkeliling dengan berjalan kaki dan menikmati suasana sekitar taman.
Saya tak sendirian di taman ini. Ada beberapa orang yg sedang melakukan outdoor photoshoot, ada beberapa anak-anak sekolah dasar yg sedang bermain dengan teman-temannya dan ada beberapa orang pekerja jalanan yg sedang bersantai direrumputan.



Dahulu, taman ini bernama MolukkenPark, sebuah taman peninggalan zaman Belanda yg dibangun pada tahun 1919. Dan taman ini adalah salah satu tempat favorit orang-orang Belanda untuk berkumpul dan bercengkrama pada masa itu.




Di bagian depan taman ini terdapat sebuah patung pastur Belanda yg bernama Pastor H.C Verbraak
1835-1918. Langsung menghadap ke Jalan Seram, Bandung. Patung tersebut didirikan pada tahun 1922 untuk mengenang jasa-jasa pastur yg dahulu sempat bertugas dalam Perang Aceh pada tahun 1845-1907.

Mitos yg beredar bahwa apabila malam hari, patung ini selalu berjalan-jalan sendiri dan arah patung tersebut selalu berpindah-pindah sesuai bunyi lonceng gereja. Hmmm. Tentu saja itu hanya sebuah mitos..


@rullzmika
Instagram: rullzmika


#TAMANMALUKUBANDUNG
#BANDUNG
#EXPLOREBANDUNG
#JENGKALJENGKALCERITA

Minggu, 03 Mei 2015

SETAJAM BATU TEMPLEK, PASIR IMPUN, BANDUNG

Berawal dari browsing beberapa blog tentang traveler dan update beberapa foto di instagram para komunitas jalan-jalan tentang tempat ini, saya pun memutuskan untuk pergi kesini bersama sahabat saya.

Untuk menuju kesini, tidaklah sulit seperti yg dibayangkan. Dari arah Lapas Sukamiskin, Arcamanik, lalu masuk ke Jalan Pasir Impun (didepan pangkalan ojek) sebrang Lapas. Dari Jalan Pasir Impun, kita hanya terus mengikuti jalan sampai keatas, kira-kira 3 km lalu melewati Jalan Terusan Pasir Impun. Patokan terakhirnya adalah kita harus melewati Jalan Cisanggarung. Pasanglah indera pendengaran setajam mungkin karena tidak jauh dari sana, kita akan langsung menemukan tempat ini, Batu Templek, Pasir Impun, Bandung.





Sebenarnya ini tempat penambangan batu. Yg biasa digunakan sebagai lantai atau dinding tembok  bangunan. Namun tempat ini sangatlah indah sekali untuk mengabadikan foto. Untuk yg menyukai fotografi, tempat ini sangatlah cocok untuk menjadi tujuan foto outdoor.








Menurut warga sekitar, tempat ini cocok juga dijadikan tempat untuk berolahraga sepeda maupun menggunakan motor trail (offroad).




Sebenarnya, sesampainya ditempat ini, saya sedikit kecewa karena air terjunnya berwarna coklat. Tidak sejernih seperti yg ada di foto-foto blogger yg lain. Mungkin karena akhir-akhir ini sering turun hujan di Bandung dan sedikit mempengaruhi tingkat kejernihan airnya. Tapi tidak apa-apa, karena saya masih bisa mengambil beberapa foto disini dengan angle yg berbeda-beda.




Ada beberapa kejadian seru selama saya berkunjung kesini. Ketika saya sedang menaiki tanjakan bebatuan untuk menuju keatas, saya hampir terperosok jatuh kebawah karena licin. Dan ketika sedang berfoto disalah satu batu yg besar yg berada diatas, setelah lama berfoto dan tiduran disana, saya baru menyadari kalau di batu tersebut ada beberapa retakan. Untung saja saya tidak duduk atau tiduran diatas retakan tersebut. Saat itu keadaan batu besar tempat saya berfoto, tepat berada diatas ketinggian menghadap kebagian sisi air terjun. Bisa dibayangkan apa jadinya kalau saya atau sahabat saya atau keduanya duduk diatas retakan batu tersebut. Hahahaaaa fiiuuhh!



“Batu templek handap pasir impun, menurut Pak Oman Abdurahman adalah merupakan fenomena menarik khas Cekungan Bandung yg pada ketinggian tertentu air mengalir dari sela-sela batuan beku (lava basalt). Inilah akuifer batuan beku yg snagat penting untuk kebutuhan air penduduk maupun pengairan pertanian di daerah hilirnya”. (Yogie Subrata)
“Batu Templek adalah jenis batuan metamorf yg terbentuk karena perubahan takanan dan suhu yg tingi atau panas bumi. Templek, lempeng atau yg lebih dikenal dengan Slate terbentuk dari lempung dan batuan shale. Dinamakan batu templek atau batu lempeng karena batunya menyerupai lempengan tipis”. (direktorimaterial.com)

Untuk kesini, memang lebih enak sambil bersepeda atau menggunakan motor trail. Dan jangan lupa untuk menggunakan sepatu yg kuat, supaya kuat ketika menginjak tanah disini karena sedikit licin.

Oke teman-teman, berminat untuk kesini?!




@rullzmika
Instagram: rullzmika


#BATUTEMPLEKPASIRIMPUNBANDUNG
#EXPLOREBANDUNG
#BANDUNG
#JENGKALJENGKALCERITA