Kamis, 16 April 2015

587 ANAK TANGGA DI CURUG CIMAHI, CISARUA, BANDUNG

Satu hari sebelumnya saya dan adik saya berencana untuk pergi ke Curug Cimahi, yg beralamat di Jalan Kolonel Masturi, Cisarua, Bandung. Namun keesokan harinya, saya bangun kesiangan dan memulai perjalanan ini siang dari rumah.

Jalanan kota Bandung  sangat macet pada saat itu dan saya baru tersadar, kalau ini adalah hari Sabtu. Weekend di Bandung selalu ramai. Khususnya dijalan.

Perjalanan dari rumah di daerah Cipamokolan menuju ke Curug Cimahi kurang lebih 1,5 jam. Setelah sampai di area Curug Cimahi, kami tidak langsung membeli tiket namun menyempatkan diri untuk makan siang terlebih dahulu karena perut terasa sangat lapar. Tadi pagi, saya hanya meminum 1 gelas kopi hitam saja.

Dirasa sudah kenyang dan siap untuk tracking, kami pun langsung menuju pintu gerbang Curug Cimahi dengan membeli tiket masuk terlebih dahulu. Harga tiket masuknya terbilang murah. Rp 12.000 untuk weekday dan Rp 15.000 untuk weekend. Dan kami langsung disambut oleh beberapa anak monyet berekor panjang jenis Macaca Fascicularis yg sedang ngemil. Lucu sekali.



Untuk menuju ke Curug Cimahi itu sendiri, kami harus menuruni anak tangga sebanyak 587 buah. Sebenarnya tidak begitu sulit karena hanya menuruni saja, mungkin lain cerita apabila pada saat menaikinya nanti. Hehee. Area Curug Cimahi dikelilingi oleh pepohonan rimba khas hutan tropis menjadikan hawa disini terasa sejuk sekali.




Disediakan 2 deck lengkap dengan meja dan kursi untuk bersantai sejenak serta menikmati Curug dari atas. Namun kami tidak ingin berlama-lama disini karena  ingin menikmati Curug dari dekat.









Setelah menuruni anak tangga terakhir, sekarang Curug Cimahi berada didepan mata. Keren sekali! Yg tadi diatas deck hanya seukuran 1 jengkal jari, sekarang mungkin lebih dari beribu-beribu jengkal jari, kurang lebih 75 meter tingginya. Curug Cimahi ini sangat alami dan debit airnya sangat besar. Kami berdiri diatas bebatuan sambil menikmati suasana sekitar sambil mengabadikan beberapa foto. Selain kami, ada juga beberapa pengunjung yg sedang berfoto dan bermain air.







Tak terasa sudah sore. Langit pun sudah agak mendung. Kabut pun turun sangatlah cepat. Kami bergegas untuk pulang dan siap-siap harus menaiki anak tangga sebanyak 587 buah lagi untuk sampai kedepan pintu gerbang. Hahahaaa!
Lumayan cape juga ya menaiki anak tangga satu persatu. Licin pula karena tadi sempat gerimis. Kami beberapa kali beristirahat, untuk menarik napas panjang sejenak dan minum air. Dan kami menemukan beberapa orang pingsan kelelahan yg sedang ditangani oleh tim medis Curug Cimahi. Untung bukan kami yg pingsan. Hehee.




Saran dari saya, sebelum kesini, alangkah baiknya apabila perut diisi terlebih dahulu dan menyiapkan stamina yg kuat. Siap berolahraga setelah menikmati Curug Cimahi, Bandung!



@rullzmika
Instagram: rullzmika


#CURUGCIMAHIBANDUNG
#EXPLOREBANDUNG
#BANDUNG
#JENGKALJENGKALCERITA

NOSTALGIA MASA KECIL DI PASAR MALAM BINONG, BANDUNG



Sambil mengenang masa kecil dulu, saya dan salah seorang sahabat saya memutuskan untuk pergi ke pasar malam yg berada di Situ Otong (sekarang situnya sudah tidak ada, sudah rata dengan tanah), daerah Binong, Bandung.






Suasananya tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa remaja dan anak kecil yg ditemani oleh orangtua mereka. Pedagang makanan, cemilan dan mainanannya pun terbilang sedikit. Hanya ada penjual tahu bulat, aromanis (gula-gula kapas) dan beberapa penjual baju.



Padahal ada beberapa pedagang yg sangat ingin saya temukan di pasar malam ini. Pedagang mainan perahu-perahuan yg menghidupkannya dengan cara memanaskan minyak kelapa terlebih dahulu. Pedagang kacang rebus dan beberapa pedagang mainan lainnya.

Kami pun berkeliling sebentar dan karena permainan ombak banyu sedang tutup, kami pun memutuskan untuk naik wahana kicir-kicir. Padahal kami tahu, kalau kami berdua sama-sama takut dengan ketinggian.



Setelah membeli tiket seharga Rp 5.000 dan masuk kedalam wahana yg mirip dengan kandang burung (karena hampir seluruh bentuknya ditutupi dengan besi-besi), wahana pun mulai berputar. Awalnya sangat pelan, pelan lalu sedikit kencang. Dan kalian tahu apa yg kami lakukan selama wahana berputar?! Kami berdua tak henti-hentinya menjerit ketakutan, tak lupa banyak-banyak berdoa. Badan kami gemetaran. Lemas. Ini sangatlah konyol, lebay dan memalukan sekali.
Pusing dan mual adalah efek dari menaiki kicir-kicir ‘kandang burung’ dan kami berdua berjanji tidak akan menaikinya lagi. Hahahahaaa!




Sebagai ‘tanda bukti’ kalau saya sudah mengunjungi pasar malam, saya membeli aromanis (gula-gula kapas) untuk dibawa pulang kerumah. Hehee.





@rullzmika
Instagram: rullzmika


#PASARMALAMBINONGBANDUNG
#EXPLOREBANDUNG
#BANDUNG
#JENGKALJENGKALCERITA

Senin, 06 April 2015

INDAHNYA VIHARA VIPASSANA GRAHA, LEMBANG


Siapa sangka di daerah Lembang, kita mempunyai vihara yg sangat indah. Berada di dalam Komplek Graha Puspa, Lembang. Bisa ditempuh dari Jalan Sersan Bajuri maupun dari  Jalan Kolonel Masturi. Dekat Kampung Logok sebelum Sapoe Lidi Resto.
 

Karena letaknya berada diatas ketinggian, membuat tempat ini sejuk dan tenang cocok sekali untuk meditasi.
Vihara ini sendiri digunakan tempat beribadah umat Buddha namun dibuka untuk umum apabila ingin berkunjung. Sekedar ingin menikmati suasana sekitar ataupun hanya sekedar untuk berfoto.
Dengan syarat tetap menjaga kesopanan, saling menghargai, tidak membuat gaduh selama berada disana.


Untuk pengunjung umum, ketika berada didepan pos satpam, kita hanya menitipkan kartu tanda pengenal saja. Setelah kunjungan selesai, bisa diambil kembali. Tidak dikenakan biaya sepeser pun. Namun apabila ingin mengisi kotak amal yg telah tersedia disana, alangkah baiknya.


Ketika berada disana, saya seolah-olah berada di Thailand karena kuil-kuil disini hampir menyerupai kuil-kuil yg berada di Thailand.

Suasana yg sejuk dan tenang, membuat saya dan sahabat-sahabat saya yg ikut dalam perjalanan kali ini, betah berlama-lama disini. Dari kuil satu ke kuil lain, kami tak henti takjub akan keindahan bangunan-bangunan disini.

Candi Maha Panca Bala adalah candi yg memiliki lima kekuatan yg sangat besar. Maha berarti besar, Panca berarti lima, Bala berarti kekuatan. Lima kekuatan ini adalah kekuatan yg berasal dari Saddha atau Keyakinan, Viriya atau Semangat, Sati atau Kesadaran, Samadhi atau Konsentrasi dan Pana atau Kebijaksanaan.





Gedung Dhammasala 10.000 Buddha. Didalam gedung ini terdapat 10.000 buah patung Buddha sumbangan dari para donatur. Disetiap patung Buddha terdapat nama dari para donaturnya. Tersusun rapi didinding bangunan.  Didalam ini juga terdapat 7 patung Buddha yg memberi simbol hari.


Disekitaran Vihara terdapat taman-taman yg indah. Didepan Gedung Serbaguna terdapat patung dua ekor gajah putih yg sedang mengangkat roda Dhamma (Dhammacaka).

Itulah ketiga tempat yg paling terkenal di Vihara Vipassana Graha, Lembang dan jangan lupa untuk mengabadikan itu semua.
Selamat berwisata religi..


@rullzmika
Instagram: rullzmika


#VIHARAVIPASSANAGRAHALEMBANG
#EXPLOREBANDUNG
#BANDUNG
#JENGKALJENGKALCERITA

Rabu, 01 April 2015

BENDUNGAN SAGULING, CIPATAT, KAB. BANDUNG




Perjalanan kali ini selain ‘jarambah’ seperti biasa, yaitu sambil mengunjungi salah satu teman lama sewaktu sekolah dulu.

Sebenarnya, ini bukan perjalanan pertama saya kesini, melainkan sudah lebih dari 5x. Hehee.

Namun saya tidak pernah bosan karena disini, paket wisatanya sangat murah dan komplit.

Ada bendungan, air terjun, pemandian air panas dan beberapa tempat wisata lain. Dan yg tidak kalah serunya, kamu bisa melihat pemandangan indah kota Bandung dari atas sini.



Kami berlima pun berangkat menuju atas Kawasan Wisata Saguling.
Untuk perjalanan pertama menuju keatas, kita menemukan Curug Bedil. Curugnya memang tidak begitu tinggi. Kurang lebih 200meter tingginya tapi cukup segar berada disini untuk sekedar mampir dan main air sejenak.



Mengapa dinamakan Curug Bedil karena menurut warga sekitar, bentuk bebatuan Curug tersebut hampir mirip dengan pistol.



Perjalanan selanjutnya kami berfoto sejenak didepan Terowongan Inspeksi Bendungan Saguling. Agak sedikit merinding juga berada lama-lama disini. Mungkin untuk sebagian orang yg mempunyai indera keenam mungkin tahu ada beberapa aktifitas lain yg ada didalam sana. Untungnya saya tidak mempunyai ‘bakat’ tersebut. Hehee.







Kami berhenti, untuk beristirahat sejenak sambil menikmati suasana dari atas sini dan kita sedang berada di Monumen Sumur Dua Bendungan Saguling.

Berhubung mendung dan pada saat itu turun hujan, perjalanan pun kami hentikan untuk menuju keatas. Kami memilih untuk pergi ke Pemandian Air Panas, yg masih berada di Kawasan Wisata Bendungan Saguling. Untuk tiket masuk nya kita hanya dikenakan Rp 5.000/orang. Yuhuuuuu!



@rullzmika
Instagram: rullzmika


#BENDUNGANSAGULING
#EXPLOREBANDUNG
#BANDUNG
#JENGKALJENGKALCERITA