Sabtu, 30 Januari 2016

PERKEBUNAN TEH TANGKUBAN PERAHU LEMBANG




Selain hutan pinus, perkebunan teh adalah salah satu tempat favorit saya ketika saya sedang ingin merasa tenang. Iya. Kali ini saya ingin menikmati Perkebunan Teh Tangkuban Perahu Lembang.


 


Siang kali ini tidak begitu terik. Mataharinya sedikit tertutup oleh awan. Namun hawa disini sangatlah sejuk. Dan ini yang saya cari.




Tidak bisa saya jelaskan secara detail ataupun menggunakan kata-kata yang bisa menggambarkan begitu bahagianya saya berada disini. Sejuk yang menyegarkan dan dingin yang menenangkan. Atau mungkin lebih dari itu.




Kabut pun turun. Tak lupa saya pun mampir ke warung yang berjejer rapi tepat dipinggir jalan perkebunan teh. Dan tidak lupa untuk memesan menu favorit saya, ketan bakar dan bandrek hangat. Nikmatnya juara..




By @rullzmika

Instagram: rullzmika







#PERKEBUNANTEHTANGKUBANPERAHU

#LEMBANG

#EXPLOREBANDUNG

#BANDUNG

#INDONESIA

#JENGKALJENGKALCERITA

#RULLZMIKA

Jumat, 29 Januari 2016

CURUG LAYUNG LEMBANG

Sebenarnya ini adalah rencana yang tidak terduga. Karena pada saat itu, sahabat saya ingin mengunjungi Curug Cimahi dan mengajak saya untuk mengantarnya.

Setelah bergegas dari Bandung dan sudah melewati jalan menuju Curug Cimahi dan tepat didepan pintu gerbang, kami diberitahu oleh petugas yang berjaga bahwa kawasan Curug Cimahi sedang dilakukan renovasi bagian tangga dan jalannya. Boleh masuk tapi kita tidak bisa bermain dan menikmati Curug Cimahi dari jarak dekat melainkan hanya bisa menikmatinya dari deck yang telah disediakan. Alias hanya menikmati Curug Cimahi dari jarak yang jauh.

Karena sahabat saya tidak mau hanya menikmati sebuah air terjun dari jarak jauh, ya sudah kami berdua mengurungkan niat saja dengan cara mencari beberapa curug yang masih berada di kawasan Curug Cimahi. Dan ternyata, ada beberapa curug yang bisa kami kunjungi dan salah satunya adalah Curug Layung.

Jaraknya yang tidak begitu jauh dari Kawasan Curug Cimahi dan ini sangat memudahkan kami. Namun kami harus melewati jalanan yang tidak begitu bagus karena sepanjang jalan menuju Curug Layung penuh dengan bebatuan besar dan tajam. Sesekali sahabat saya yang saya bonceng dibelakang motor harus rela turun berjalan kaki karena motor yang kami tumpangi tidak kuat untuk melewati bebatuan.

Setelah berada didepan gerbang dan tiket masuk Kawasan Curug Layung, kita tidak serta merta dapat langsung menikmati si curug itu sendiri melainkan harus berjalan kaki melewati hutan pinus sejauh kurang lebih 2,5 km. cukup melelahkan untuk kami, terutama saya karena pada saat itu saya sedang dalam keadaan lemas. Hehee.

Dan inilah hasil perburuan kami di Curug Layung Lembang.



















By @rullzmika
Instagram: rullzmika



#CURUGLAYUNG
#LEMBANG
#EXPLOREBANDUNG
#BANDUNG
#INDONESIA
#JENGKALJENGKALCERITA
#RULLZMIKA

Rabu, 27 Januari 2016

CAMPING DI BAROE BEUREUM SUMEDANG

Pagi itu saya dan beberapa sahabat saya berencana untuk bercamping di salah satu tempat camping di daerah Sumedang. Kami pun langsung bergegas dari Bandung menggunakan kendaraan pribadi masing-masing menuju tempat camping yang kami tuju.

Sesampainya disana, setelah berputar-putar ria mengelilingi area camping, kami tidak menemukan satu spot camping yang menurut kami menarik. Pada saat itu sudah siang dan waktu menunjukkan jam makan siang sudah tiba. Dan kebetulan ada beberapa pedagang makanan yang sedang mangkal dipinggir jalan, kami pun menyempatkan makan siang ala kadarnya. Sambil makan siang, saya sempat mengobrol sama si pedagang makanan, bertanya apakah ada tempat camping lagi didaerah sini yang lumayan bagus untuk kami dirikan tenda. Dan si pedagang makanan itu pun menyebutkan salah satu tempat camping yang letaknya tidak begitu jauh dari sini yaitu Baroe Beureum.

Berbekal bertanya dan browsing ala kadarnya, tidak buang-buang waktu kami pun langsung berbegas menuju Baroe Beureum.

Untuk patokan pertama, kita melewati belakang area Bumi Perkemahan Kiara Payung, mengikuti jalan warga dan untuk menuju kesana harus melewati salah satu gapura.

Setelah melewati gapura warga, kami harus melewati jalanan yang tidak begitu bagus, penuh bebatuan campur pasir. Harus hati-hati untuk melewati. Dan jaraknya kurang lebih 2 km.





Kami pun sampai didepan area parkir Baroe Beureum dan untuk menuju area camping, kami harus hiking menuju puncak terlebih dahulu. Oh iya, untuk masuk ke dalam area camping, kami dikenakan biaya sebesar Rp 5.000/orang. Cukup murah bukan.
Untuk menuju ke puncak Baroe Beureum yang dinamakan dengan Puncak Bayangan, kami harus hiking menuju atas sana dengan tingkat kemiringan tanah 70 – 85 derajat. Saat itu siang yang sangat terik dan panas.






Waktu sudah sore dan kami masih mendaki dan sempat beberapa kali beristirahat karena kelelahan. Hehee. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam pendakian,  kami pun sampai di Puncak Bayangan.





Pemandangan sore hari diatas Puncak Bayangan sangatlah indah sekali ditambah udara yang begitu sejuk. Dan inilah satu alas an saya menyukai melihat pemandangan dari puncak.

Kami pun lalu mendirikan tenda di area yang menurut kami aman karena ada beberapa area yang rawan longsor.

Kabut telah merayap di area puncak dan hari pun mulai gelap. Tenda telah selesai dipasang. Tak lupa untuk membuat perapian, masak untuk makan malam dan menyeduh kopi.











Malam semakin gelap namun kami sangat menikmati suasana selama disini. Udara tidak begitu dingin dan yang membuat kami kagum, diantara kegelapan, muncul beberapa kunang-kunang. Berputar-putar diarea puncak. Malam yang indah sambil ditemani oleh beberapa kunang-kunang. Saying sekali saya tidak mengabadikan moment indah tersebut.









Dirasa malam sudah larut. Setelah melewati obrolan panjang, bercerita dan memanjatkan doa dan harapan kita masing-masing, kami pun siap untuk terlelap. Semoga besok pagi kami tidak kesiangan karena kami sangat ingin sekali menikmati matahari terbit dari puncak ini.

Subuh pun kami terbangun. Bergegas untuk menikmati matahari terbit dan ternyata sudah ada beberapa orang yang sudah terbangun dari tenda lain. Untung sekali kami tidak bangun kesiangan.




Tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata ketika pergantian moment dari gelap menuju terang. Ketika sedikit demi sedikit, matahari mulai terbit dari ufuk timur dan suasana pagi itu tapi yang jelas, saya dan beberapa sahabat saya sangat menikmati ini semua.





Alhamdulillah. Puji syukur tak lupa saya panjatkatkan karena masih bisa mensyukuri nikmat Tuhan yang satu ini. Matahari terbit di ufuk timur, Puncak Bayangan, Baroe Beureum, Sumedang.








By @rullzmika
Instagram: rullzmika



#BAROEBEUREUM
#EXPLORESUMEDANG
#BANDUNG
#WESTJAVA
#INDONESIA
#JENGKALJENGKALCERITA
#RULLZMIKA