Rabu, 27 Januari 2016

CAMPING DI BAROE BEUREUM SUMEDANG

Pagi itu saya dan beberapa sahabat saya berencana untuk bercamping di salah satu tempat camping di daerah Sumedang. Kami pun langsung bergegas dari Bandung menggunakan kendaraan pribadi masing-masing menuju tempat camping yang kami tuju.

Sesampainya disana, setelah berputar-putar ria mengelilingi area camping, kami tidak menemukan satu spot camping yang menurut kami menarik. Pada saat itu sudah siang dan waktu menunjukkan jam makan siang sudah tiba. Dan kebetulan ada beberapa pedagang makanan yang sedang mangkal dipinggir jalan, kami pun menyempatkan makan siang ala kadarnya. Sambil makan siang, saya sempat mengobrol sama si pedagang makanan, bertanya apakah ada tempat camping lagi didaerah sini yang lumayan bagus untuk kami dirikan tenda. Dan si pedagang makanan itu pun menyebutkan salah satu tempat camping yang letaknya tidak begitu jauh dari sini yaitu Baroe Beureum.

Berbekal bertanya dan browsing ala kadarnya, tidak buang-buang waktu kami pun langsung berbegas menuju Baroe Beureum.

Untuk patokan pertama, kita melewati belakang area Bumi Perkemahan Kiara Payung, mengikuti jalan warga dan untuk menuju kesana harus melewati salah satu gapura.

Setelah melewati gapura warga, kami harus melewati jalanan yang tidak begitu bagus, penuh bebatuan campur pasir. Harus hati-hati untuk melewati. Dan jaraknya kurang lebih 2 km.





Kami pun sampai didepan area parkir Baroe Beureum dan untuk menuju area camping, kami harus hiking menuju puncak terlebih dahulu. Oh iya, untuk masuk ke dalam area camping, kami dikenakan biaya sebesar Rp 5.000/orang. Cukup murah bukan.
Untuk menuju ke puncak Baroe Beureum yang dinamakan dengan Puncak Bayangan, kami harus hiking menuju atas sana dengan tingkat kemiringan tanah 70 – 85 derajat. Saat itu siang yang sangat terik dan panas.






Waktu sudah sore dan kami masih mendaki dan sempat beberapa kali beristirahat karena kelelahan. Hehee. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam pendakian,  kami pun sampai di Puncak Bayangan.





Pemandangan sore hari diatas Puncak Bayangan sangatlah indah sekali ditambah udara yang begitu sejuk. Dan inilah satu alas an saya menyukai melihat pemandangan dari puncak.

Kami pun lalu mendirikan tenda di area yang menurut kami aman karena ada beberapa area yang rawan longsor.

Kabut telah merayap di area puncak dan hari pun mulai gelap. Tenda telah selesai dipasang. Tak lupa untuk membuat perapian, masak untuk makan malam dan menyeduh kopi.











Malam semakin gelap namun kami sangat menikmati suasana selama disini. Udara tidak begitu dingin dan yang membuat kami kagum, diantara kegelapan, muncul beberapa kunang-kunang. Berputar-putar diarea puncak. Malam yang indah sambil ditemani oleh beberapa kunang-kunang. Saying sekali saya tidak mengabadikan moment indah tersebut.









Dirasa malam sudah larut. Setelah melewati obrolan panjang, bercerita dan memanjatkan doa dan harapan kita masing-masing, kami pun siap untuk terlelap. Semoga besok pagi kami tidak kesiangan karena kami sangat ingin sekali menikmati matahari terbit dari puncak ini.

Subuh pun kami terbangun. Bergegas untuk menikmati matahari terbit dan ternyata sudah ada beberapa orang yang sudah terbangun dari tenda lain. Untung sekali kami tidak bangun kesiangan.




Tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata ketika pergantian moment dari gelap menuju terang. Ketika sedikit demi sedikit, matahari mulai terbit dari ufuk timur dan suasana pagi itu tapi yang jelas, saya dan beberapa sahabat saya sangat menikmati ini semua.





Alhamdulillah. Puji syukur tak lupa saya panjatkatkan karena masih bisa mensyukuri nikmat Tuhan yang satu ini. Matahari terbit di ufuk timur, Puncak Bayangan, Baroe Beureum, Sumedang.








By @rullzmika
Instagram: rullzmika



#BAROEBEUREUM
#EXPLORESUMEDANG
#BANDUNG
#WESTJAVA
#INDONESIA
#JENGKALJENGKALCERITA
#RULLZMIKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar